Menunggu Sadarmu


Dalam diamku, tak pernah berhenti mencari.

Semakin sunyi , semakin  ramai. Semakin hening semakin tak tak beraturan.

Malam, ada saja mengusik sadarku.

Apa yang masih tersisa ?

Apa semuanya sudah kamu lewati ?

Lalu, apa yang sudah  kamu pelajari ?

Sudahkan kamu menemukan sesuatu yang kamu cari ?

Beberapa pertanyaan seringkali muncul begitu saja,  aku seringkali merasa iri dibuatnya. Seseorang terlihat begitu hebat. Tapi sebenarnya bukan hanya itu, orang-orang yang begitu teguh hatinya, kuat imannya, baik budinya, bijak tingkah lakunya, tapi tak sedikit pula ujian hidupnya. Segala yang terlihat hanya di permukaan,  tapi aku tak pernah tau apa saja yang telah ia relakan. Hartanya, perasaannya, kasih sayangnya, orang yang dicintainya, sehatnya, bahkan hidupnya. Semua telah ia relakan, hingga hanya satu yang tersisa, yakni kesabarannya. Namun, Apa aku sudah sampai pada batas itu ?

Apa saja yang sudah ku lakukan, waktu ku, umur ku, sudahkah ia manabur kemanfaatan ?

Semesta ini memiliki banyak sekali cerita, dengan berjuta rahasia. Semakin aku tau, semakin aku merasa tidak tau. Sekumpulan rahasia yang saling terhubung menantimu menjawab segala tanya dan maksud yang terselubung, rapih, dan halus. Hingga kemudian aku berkata “i am zero”. Iya, aku bukanlah apa – apa, bahkan aku masih sangat jauh. Entah tertinggal, atau aku yang tidak berusaha untuk mengejar.

Sampai dimana pencarian itu membawa kesadaranmu ?

Kau sedaang dinanti, tetapi kau juga perlu diuji. Jangan kamu kira semuanya akan terlihat begitu saja, tidak. Tapi tidak akan sia-sia.

Waktu perlahan mengubah sehala hal, baik cara pandangmu, cara berfikirmu, lingkungan bergaulmu, tingkat emosionalmu, atau bahkan perasaanmu. Segalanya mungkin tidak lagi sama, tapi satu hal, jangan sampai kamu kehilangan siapa dirimu.

Semuanya bergulir, hingga kemudian kau dapat berkata “time heals every wound” . Iya, waktu dapat menyembuhkan segala luka. Dan sampai pada batas waktu itu, kau akan merasa lepas. Hingga kemudian hari sudah berganti, detik waktu sudah tidak lurus diangka dua belas lagi. Segala hal sudah berlalu, ia sudah berada dibelakangmu, tidak lagi bersebelahan denganmu, yang jika ingin kamu melihatnya kamu harus menengok ke belakang. Dan begitupun seterusnya.

Selalu, waktu masih menunggu untuk memberimu kejutan yang baru.


n.d




Komentar

Postingan Populer